Pemerhati Kota Palu Abdul Rahman Meminta Kejati Dan BPK Usut Pekerjaan FlyOver Dengan Anggaran 85 M

MediaSuaraMabes, Palu – Jembatan Fly over pantoloan palu sulawesi tengah yang terhubung dengan kawasan ekonomi khusus (KEK) di duga di pekerjakan asal asalan oleh PT. Pacifik Nusa Indah, hal ini di sampaikan oleh tokoh masyarakat yang berdomisili di pantoloan pak abdul Rahman saat di wawancarai oleh awak media di pantoloan, rabu (4/05/2022).

Abdul Rahman Pemerhati kota palu mewakili seluruh masyarakat Pantoloan meminta kejati sulteng usut pekerjaan jembatan flyover pantoloan palu dengan nilai anggaran 85 milyar, di duga ada kongkalingkong antar pihak kontraktor dan dinas terkait, karena pekerjaan tersebut tidak sesuai spek.

“Saya meminta Kejati Sulteng dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar segera memeriksa anggaran proyek jembatan flyover yang di kerjakan oleh P.T Pasifik Nusa Indah dengan anggaran 85 Milyar, “ucapnya

Pekerjaan Proyek Jembatan Flayover Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) John Wempi Wetipo mewakili Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meresmikan pengoperasian Jalan Layang (flyover) Pantoloan sepanjang 904 meter di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis 27/5/2021 Silam

Abdul Rahman selaku tokoh masyarakat juga sangat menyayangkan pekerjaan Flyover dengan nilai harga fantastik ini di duga di kerjakan asal asalan, karena sesui fakta di lapangan kata dia, Segmental Retaining Wall (SRW) atau susunan blok beton yang di kombinasikan dengan geogrid dan lapisan tanah sudah mulai menurun, dan sudah tidak padat seperti yang kita lihat sekarang ini, dan kita semua harus tau kalau kota palu ini sangat rawan dengan gempa bumi, jangan sampai terjadi gempa bumi, jebatan flyover bisa ambruk, “cetusnya

Abdul juga menambahkan, pembangunan Flyover Pantoloan memakan waktu selama 6 bulan. terhitung sejak Juli 2019 sampai rampung Januari 2020 lalu, dengan total anggaran Rp 85 miliar oleh Kontraktor PT Pasifik Nusa Indah, dengan waktu yang sangat singkat sehingga buru – buru waktu dan hasil pekerjaan seperti yang kita lihat sekarang.

Baca Juga :  Paslon Ngesti – Amin Bersama Timses Mendatangi KPU Prabumulih, Mantapkan Langkah di Pilkada 2024

Flyover ini merupakan jalan layang pertama di Sulawesi Tengah tapi sayang nya pekerjaan yang di lakukan oleh pihak kontraktor tidak sesuai spek sehingga jembatan flyover sudah mulai turun di karenakan susunan blok tidak kokoh

“Jalan layang ini dibangun untuk mendukung kelancaran arus lalulintas Jalan Trans Sulawesi yang melintas di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu di Kelurahan Pantoloan, “ucapnya

“Saya berharap agar Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Tengan dan Badan Pemeriksa Keunagan bisa melakukan audit mengenai pekerjaan flyover karena anggaran dengan nilai 85 milyar di duga tidak sesuai dengan pekerjaan, sehingga hasilnya seperti yang kita lihat sekarang ini, “tutup pemerhati kota palu

Comment