MediaSuaraMabes, Bitung – Memasuki hari kedua Lebaran Idul Fitri 1443 H, masih banyak pemudik yang akan melakukan perjalanan pulang kampung/mudik, hal ini terlihat di beberapa tempat pemberangkatan darat antar Provinsi yang ada di Kota Bitung Sulawesi Utara. Selasa (03/05/2022)
Banyaknya penumpang yang akan melakukan perjalanan pulang kampung ternyata dimanfaatkan oleh para penyedia jasa angkutan darat dengan menaikkan tarif pemberkatan kendaraan kepada calon penumpang.
Kenaikan tarif yang cukup signifikan dari 150 ribu untuk kursi bagian belakang menjadi 250 ribu, 175 ribu untuk kursi bagian tengah menjadi 300 ribu dan dari 200 ribu untuk bangku depan samping sopir menjadi 350 ribu tersebut mendapat keluhan dari penumpang angkutan darat yang akan melangsungkan perjalanan antar Provinsi tersebut.
Keluhan kenaikan tarif Bitung – Gorontalo, diduga dilakukan oknum PO di Kota Bitung dengan menaikkan tarif antar Provinsi Bitung – Gorontalo, hal ini disampaikan oleh salah satu penumpang yang akan menggunakan moda transportasi darat tersebut.
‘Kiapa so naik ini tarif dang so (kenapa sudah naik ini tarif angkutan sudah. red) 350 Ribu Bangku Muka, tengah 300 ribu, dan belakang 250 ribu setau saya cuman 200 ribu bangku muka tengah 175 ribu dan belakang 150 ribu,” ucap penumpang tak mau namanya di sebut.
Pilihan moda transportasi dari Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara ke Provinsi Gorontalo memang cukup bervariasi, mulai dari moda transportasi udara, laut maupun darat dengan tarif sesuai dengan yang telah di atur oleh Pemerintah.
Di kota Bitung sendiri terpantau banyak pemudik yang memilih menggunakan angkutan darat, seperti mobil rental dan atau taksi gelap. Selain karena relatif cukup tersedia kendaraannya, tarifnyapun cukup merakyat dan terbilang murah, namun cukup disayangkan ada kenaikan tarif khususnya di Perusahaan Otobus (PO) Bitung – Gorontalo dan tanpa adanya pemberitahuan serta rekomendasi terlebih dahulu oleh Pemerintah yang diduga dimainkan oleh para calo maupun oknum pegawai moda transportasi tersebut.
Menyikapi hal tersebut, salah satu Kepala PO yakni PO Garuda 42 Bitung – Gorontalo, Rustam Karunia atau sering disapa Ka Tamu ketika di konfirmasi via telepon mengatakan bahwa hal seperti ini biasanya dimainkan oleh para oknum calo dan bukan kebijakan dari PO.
Tamu mengatakan bahwa, ini sengaja dimainkan oleh para oknum-oknum calo yang ada, karena diduga mereka menaikkan tarif tanpa sepengetahuan pihak PO.
Ia juga meminta agar Pemerintah dapat menertibkan para oknum calo yang memanfaatkan situasi ditengah keadaan seperti ini.
“Ya, para oknum-oknum calo itu seharusnya tindak secara tegas, karena calo-calo di pelabuhan itu (yang memainkan tarif. red) bukan PO. Sebab PO tarifnya sudah sesuai standar. Kami meminta kepada Aparat penegak hukum (APH) dapat memberantas oknum-oknum calo tersebut yang memanfaatkan momen hari raya ini untuk mencari keuntungan lebih besar,” ungkap Ka Tamu
Saat di Konfirmasi lewat Via WhatsApp tertulis. Kadis Perhubungan Kota Bitung mengatakan, masyarakat tidak disarankan menggunakan Taxi gelap, gunakan angkutan resmi bus AKAP sesuai standar kelayakan dan keselamatan,”Jelasnya
Lanjut Kadis Perhubungan, Untuk angkutan lintas Provinsi akan dikoordinasikan dengan kementerian perhubungan, untuk kendaraan angkutan pribadi berplat hitam penanganan pelanggaran oleh Kepolisian,”Ucap Kadis Sesuai Rilis tertulis
Ditempat terpisah Pemerhati Kota Bitung, Darma Baginda ketika menanggapi persoalan tersebut menyampaikan dengan secara tegas bahwa jangan ada mencari kesempatan kepada para penumpang yang akan mudik di hari-hari kemenangan dengan meraup keuntungan yang besar.
“Wajar-wajar saja sesuai tarif standar yang di berlakukan, memang penumpang mampu membayar tarif besar tersebut, tapi alangkah baiknya harus yang sewajarnya juga tarif yang dipungut kepada penumpang,” ungkap Darma singkat.
Comment