SuaraMabes, Medan – Koordinator Wilayah Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia (PMPHI) Sumatera Utara (Sumut) Drs Gandi Parapat mengaku berterimakasih kasih kepada Kapoldasu dan jajarannya yang berhasil mengungkap kecurangan pelaksanaan Rapid Test Anti Gen, dengan menggunakan alat steril swab struk bekas di Kualanamu Internasional Air Port (KNIA), Deli Serdang, Sumut.
“Terimakasih, tindakan jajaran Poldasu yang menangkap pelaku itu sudah tepat, untuk menyelamatkan jiwa manusia, dan hal itu harus kita apresiasi”, sebut Gandi Parapat di Medan, Kamis (29/4/2021).
Gandi menyebut kasus itu perlu diusut tuntas, apakah petugas swab karena bodoh, atau karena kurangnya alat sehingga memakai alat bekas. Demikian juga apakah petugas menghemat untuk mencari keuntungan, apakah tidak diperhatikan kelengkapanya oleh atasanya sehingga memakai alat bekas.
Dalam kasus itu pun , PMPHI berharap kepada seluruh petugas swab di Bandara Kualanamu agar jujur membantu petugas Poldasu. Sebab apabila tidak jujur memberi keterangan, akan memperberat hukuman, yang walaupu Gubsu sudah lebih dulu minta maaf atas hal itu yang mungkin merupakan kelalaian.
“Kami juga mendoakan aparat Poldasu yang menangani masalah itu agar tetap kuat dan tidak lengah, karena menyangkut nyawa manusia,” sebut Gandi.
Gandi menambahkan, apa yang dilakukan petugas swab di Kualanamu mungkin juga dilakukan petugas lain di beberapa bandara di Indonesia. Untuk itu diharapkan semua Polda di Indonesia agar memeriksa petugas swab di semua bandara, agar tidak timbul kegelisahan bagi yang melakukan perjalanan melalui penerbangan.
“Pantas pernah ada informasi berita, hari ini diswab positif di lokasi A, dan besok diswab negatif lokasi C. Demikian juga sebaliknya. Tapi kami sangat percaya kepada petugas. Hanya saja banyak orang sangat takut bepergian dengan pesawat udara karena bisa terhalang berangkat karena hasil swab. Makanya semenjak Covid-19, lebih bagus tidak keluar kota, takut salah swab dan takut tertular Covid-19. Dan kami sangat berharaf agar kasus di Bandara Kualanamu bisa diusut tuntas sampai ke atasannya,” kata Korwil PMPHI Sumut tersebut.
”Perlu diselidiki, apakah mereka mendaur ulang, tidak tau bahayanya , atau mereka bodoh tidak tau itu bahaya. Dari segi tugas, kami salut kepada mereka petugas Slswab karena berhadapan dengan manusia bisa yang terkena Covid. Tapi apabila kesalahan yang sangat membahayakan itu sengaja dan perencanaan, sangat disesalkan. Untuk itu agar dibuat hukuman sesuai ketentuan,” tutup Gandi.(Tim)

Redaksi Media Suara Mabes (MSM) sebagai editor Publisher Website
Comment