Asosiasi Profesi Produktivitas Indonesia (APPRODI) Adakan Rakernas

MediaSuaraMabes, Jakarta | Rapat kerja nasional (Rakernas) Asosiasi Profesi Produktivitas Indonesia (Aprodi) berlangsung pada hari Jumat 21 Januari 2022 bertempat di Komplek Apartemen Taman Rasuna Said Jakarta Selatan.

Turut hadir dalam rangkaian Rakernas Menteri Ketenagakerjaan RI, Sekjen Kemenaker RI, Dirjen Binalavotas, Direktur Bina Peningkatan Produktivitas, Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, Kunjung Masehat Ketua BNSP sekaligus senagai anggota Dewan Pembina Aprodi dan Sekjen Aprodi Mochtan di Tokyo Jepang.

Hadir juga Prof. DR. Bomer Pasaraibu, Bob Azzam, Adhi Lukman, Ketua Dewan Pakar Moedjiman, Dewan Pengawas Ibu Yunani serta para hadirin yang mengikuti secara langsung maupun yang mengikuti secara virtual diseluruh Indonesia.

Ketua Umum Aprodi Ir. Sanggam Purba M.M mengatakan acara Rakernas dan Webinar Produktifitas yang dilaksanakan secara hybride, di hotel Horizon Rasuna Said Jakarta dan sebagian besar diikuti secara virtual dari seluruh indonesia.

Tanpa terasa Aprodi sudah memasuki usia satu tahun sejak berdirinya 21 Januari 2021 lalu, Kata Sanggam Purba.

Lebih lanjut Ketum Aprodi menyambaikan selama satu tahun ini telah banyak mendapat respon positif dan sekaligus membawa harapan besar dalam rangka mendorong gerakan peningkatan produktivitas di indonesia secara lintas sektor, baik makro maupun mikro yang dilaksanakan secara masif, konsisten dan berkelanjutan, ungkapnya.

Pria kelahiran Sumatera Utara ini dalam sambutannya mengatakan, Bahwa untuk keberhasilan pembangunan mewujudkan visi indonesia 2045 yaitu yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian, maka dibutuhkan akselerasi peningkatan produktivitas di indonesia secara sungguh – sungguh, konsisten dan berkelanjutan dan hanya bisa berhasil jika digerakkan secara integratif dari lima pemangku kepentingan utama yaitu Pemerintah; Dunia usaha; Kalangan Akademisi dan pendidikan; kalanangan masyarakat; dan media informasi (pentahelyx). Upaya akselerasi tersebut dilaksanakan dengan menjadikan produktivitas sebagai kunci sentral  dan mesin pertumbuhan ekonomi (engine of economic growth) terutama dalam masa pemulihan dan bangkit di masa krisis akibat pandemi covid 19.

Baca Juga :  Dengar Buya Syafii Maarif Wafat, Presiden Langsung Ke Yogyakarta

Kondisi produktivitas ditataran global berdasarkan laporan The Conference Board, pada tahun 2020, bahwa produktivitas Indonesia sebesar 25,58 ribu USD per tenaga kerja per tahun atau 13,69 USD per jam per tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja Indonesia 2020  berada pada urutan ke 10 dari 17 negara- negara Asia, sedangkan untuk produktivitas jam kerja, Indonesia menduduki urutan ke 9 dari 17 dari negara- negara Asia yang tercakup. Urutan peringkat 1 hingga 6 diduduki masing – masing Singapore, Hong Kong, Taiwan,  Jepang, Korea Selatan dan Malaysia. Sedangkan pertumbuhan  Total Factor Productivity (TFP) Indonesia mengalami pertumbuhan negatif sebesar -2,0 persen, pertumbuhan negatif TFP Indonesia terutama disebabkan kontribusi capital yang menurun dalam beberapa tahun terakhir ini.

Dampak pandemi Covid-19 telah menyebabkan berbagai macam persoalan serius di seluruh lini sektor kehidupan masyarakat. Mulai dari persoalan ekonomi, sosial, politik, hingga ketenagakerjaan. Dampak kepada ketenagakerjaan di Indonesia menyebabkan meningkatnya tingkat penggangguran terbuka (TPT) pada Agustus 2020 menjadi sebesar 9,77 juta orang yang sebelumnya  7,10 juta orang. Kondisi sosial-ekonomi Indonesia yang mulai membaik, namun akibat pandemi Covid-19, menjadi merosot kembali dalam bentuk rendahnya pertumbuhan ekonomi, meningkatnya pengangguran dan kemiskinan, turunnya daya saing global serta turunnya pendapatan per kapita yang menjadikan Indonesia kembali masuk dalam kelompok negara lower-middle income.

Transformasi perekonomian Indonesia secara inklusif dan berkelanjutan adalah adalah suatu keniscayaan untuk dapat mengatasi hambatan, tantangan dan ancaman sebagaimana diuraikan diatas. Diantaranya adalah melalui sifting-up sumber-sumber pertumbuhan dari factor driven ke efficiency dan innovation driven serta peningkatan produktivitas nasional melalui Gerakan Nasional Peningkatan Produktivitas Nasional dan Daya Saing (GNP2DS).

Memperhatikan kondisi diatas, untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing Indonesia, APPRODI sebagai lembaga non-pemerintah berkomitmen untuk mendorong serta melaksanakan Gerakan Nasional Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing terutama penyiapan SDM sebagai kunci sentral peningkatan produktivitas. Pada kesempatan ini saya ingin menegaskan kembali bahwa visi APPRODI menjadi wadah terkemuka dan kredibel dalam mewujudkan Indonesia produktif dan berdaya saing.

Baca Juga :  Prestasi Gemilang, PLN IP UBP Saguling Meraih Penghargaan Top CSR Awards 2024 # Star 5

untuk mewujudkan hal tersebut, APPRODI telah merumuskan delapan strategi utama diantaranya adalah:

  1. Pengembangan Kualitas SDM Berbasis Kompetensi Produktivitas Melalui Pelatihan Dan Sertifikasi
  2. Pengembangan Budaya Produktif dan Etos Kerja
  3. Pengembangan Inovasi dan Rekayasa Teknologi
  4. PengembanganPusat Layanan peningkatan dan informasi Produktivitas
  5. Pengembangan Jejaring Kelembagaan Produktivitas
  6. Kajian Dan Analisis Produktivitas Makro, Mikro dan Individu
  7. Pengembangan model, metode dan perangkat peningkatan produktvitas
  8. Pengembangan sistem manajemen dan tata kelola yang produktif.

Dari delapan strategi APPRODI tersebut akan kami jadikan sebagai dasar perumusan program – program unggulan APPRODI dalam periode empat tahun kedepan.

Dalam upaya tersebut kami ingin memperkuat kelembagaan dengan mengajak semua komponen profesi produktivitas diseluruh Indonesia dapat bergabung dalam assosiasi ini mungkin sebagai Praktisi Industri, Para Pengajar/dosen, Konsultan dan Ahli Produktivitas, Pengukur produktivitas, promotor produktivitas , Instruktur Produktivitas, kader produktivitas didaerah – daerah, dan sebagainya, untuk bergabung di Asosiasi Profesi Produktivitas Indonesia. Dengan demikian kita bersama sama memberikan kontribusi dalam menggerakkan produktivitas dan daya saing Indonesia secara massif dan berkelanjutan, sekaligus meningkatkan keahlian dan ketrampilan dibidang peningkatan produktivitas.

Pada kesempatan yang baik ini secara khusus saya menyampaikan pula bahwa khususnya di lembaga – lembaga bisnis atau perusahaan betapa pentingnya mendorong produktivitas menjadi kebutuhan semua pihak terutama dalam rangka collective bargaining antara pengusaha dengan pekerja (bipartit),  untuk itu salah satu cara terbaik adalah menerapkan sistem pengupahan berbasis produktivitas (Productivity link Wages System) dan bagi hasil peningkatan produktivitas (gain sharing productivity). Kami mengetahui bahwa Direktorat Pengupahan Ditjen PHI dan Jamsos Kemnaker akan menyelenggarakan olympiade pengupahan berbasis produktivitas, mudah – mudahan sudah dimulai di tahun 2022 ini.

Baca Juga :  Guruh Soekarno Putra Berdiskusi Dengan Pimum MSM Terkait Kebangsaan

Ketua Umum  Ir Sanggam  Purba diahkir sambutannya menyampaikan terimakasih yang setulus – tulusnya kepada para pendukung APPRODI dari pihak pemerintah; dunia usaha, lembaga – lembaga dan Asosiasi baik dalam dan luar negeri;  para peserta pertemuan hari ini yang sangat kami banggakan dan para pengurus APPRODI serta semuanya yang telah mensuksekan acara ini. Marilah kita bertekad untuk berkomitmen berjuang memproduktifkan Indonesia.

(Aslin, Sandro)

Comment