MANGKRAK DAN TIDAK ADA KEJELASAN PROYEK RTH ROGOJAMPI

MediaSuaraMabes, Banyuwangi — Proyek pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Desa Gitik Rogojampi yang menelan anggaran lebih dari 2M saat ini mangkrak dan terkesan terbengkalai. Pasalnya proyek pembangunan RTH ini sudah ada semenjak bupati Abdullah Azwar Anas dan kini digantikan istrinya Ipuk Fiestiandani tidak berjalan mulus, meskipun dana yang digelontorkan sangat besar.

Kordinator Informasi dan Komunikasi Gerakan Rakyat Banyuwangi Bersatu (GARABB) M. Lukman Mahardika, menilai proyek tersebut terkesan menghamburkan uang rakyat jika Pembangunan ini tidak tepat sasaran dan fungsinya.

Sayang sekali pembangunan RTH ini sangat lamban dan terkesan menghamburkan APBD. Karena sudah lebih dari 5 tahun sebelum ada pandemi, sejak di putuskan untuk di bangun RTH sampai sekarang masih belum ada kejelasan kapan rampung, bagaimana kelanjutannya dan untuk apa masih abu-abu”. Ujarnya.

Aktivis asal Rogojampi yang kebetulan dekat dengan lokasi tersebut menambahkan, Pemerintah Kabupaten (PEMKAB) dalam hal ini Dinas Pekerja Umum (PU) harus bertanggung jawab atas pembangunan tidak ada kejelasannya bahkan seperti proyek gagal yang ditinggalkan.

Untuk apa terus di gelontor anggaran jika tidak ada kejelasan. Melihat tujuan awal adalah untuk pasar rakyat, serta menghapus aktivitas esek-esek di lokasi tersebut. Tetapi karena tidak jelasnya pembangunan maka tujuan-tujuan baik tersebut masih belum terwujud”. Imbuhnya.
Pihaknya pernah mencoba menayakan kejelasan RTH ini dengan menghubungi PLT Dinas PU, namun jawaban dari Dinas PU ketika dihubungi via seluler tidak ada kepastian kapan dilanjutkan.

“Wajarkan jika saya bertanya, karena rumah saya dekat dengan lokasi tersebut dan yang digunakan untuk membangun uang rakyat. Saya meminta agar Bu Ipuk selaku Bupati untuk melanjutkan proyek mangkrak peninggalan suaminya, jangan hanya pencitraan namun tuntaskan kewajiban”. Pungkasnya.

Baca Juga :  Kepala Pekon Bulurejo Pringsewu Sampaikan Hasil Lomba Pekon Tingkat Provinsi

Sementara itu ditempat yang terpisah, Wawan Setyawan selaku sekretaris umum GARABB mengatakan bahwa pihaknya siap mengawal permasalahan ini. Apalagi memang benar adanya proyek itu sudah lama jauh sebelum ada bencana covid 19.

“Setelah berkonsultasi dengan kordinator umum dan dewan pembina, dalam waktu dekat kami akan mengadakan pertemuan untuk membahas langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mengawal masalah ini. Katanya.

Lebih lanjut Wawan mengatakan, kendala yang membuat lambatnya proses pembangunan ini harus segera ditemukan. Agar rakyat banyuwangi keseluruhan tau, karena dana yang digunakan untuk membangun RTH itu merupakan uang rakyat.

Mungkin nantinya kita akan berkirim surat hearing ke DPR, untuk mengundang hadirkan dinas atau SKPD terkait. Agar kita rakyat mengetahui alasan kenapa proyek ini mangkrak dan kira-kira kapan proyek ini dilanjutkan atau mau dibagaimanakan kita belum tahu”. Tegasnya.

“Mungkin sementara itu dulu penjelasan dari saya yang mewakili koordinator umum, untuk jelasnya nanti kita adakan musyawarah bagaimana langkah kedepannya. Bisa saja kita hearing ke DPR, atau audiensi langsung ke dinas PU bahkan mungkin bisa langsung aksi, keputusan jelasnya nanti setelah musyawarah”. Pungkasnya.

( tim suara mabes )

Comment