MediasuaraMabes, Ketapang — Tindak tegas Aparat Penegak Hukum ( APH ) di kabupaten Ketapang telah berupaya secara serius dalam menangani, mencegah dan menertibkan para pelaku tambang emas ilegal di Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat. Meski begitu hingga kini tidak membuat efek jera bagi para pelaku Penambangan Emas Tanpa Izin ( PETI ) di lokasi tambang emas yang biasa dikenal dengan sebutan Tambang Emas Indotani Kecamatan Matan Hilir Selatan ( MHS ), Kabupaten Ketapang.
Terlihat jelas dilokasi tambang kini telah di pasang oleh Kepolisian Sektor Kecamatan Matan Hilir Selatan ( MHS ) Papan Plang Himbauan yang bertuliskan, ” Dillarang Melakukan Penambangan Emas Tanpa Izin,Pelaku Dapat Dipenjara 10 Tahun dann Denda Rp 10 Milyar,Berdasarkan Pasal 158 UU no.04 Tahun 2009 Tetang Minerba, “.
Namun hal itu sangat disayangkan, karena tidak di indahkan oleh pelaku PETI dan pemilik alat berat jenis Excavator yang masih terus melakukan Aktivitas dilokasi tambang emas Indotani.
Hal ini disampaikan yang biasa akrab disapa Pak Long Yahya kepada Media Suara Mabes, Pak Long Yahya mengatakan, ” Saya sangat kecewa dengan sudah terpasang nya papan himbauan dari Kapolsek MHS, namun aktivitas tambang PETI yang menggunakan alat berat tetap saja beraktivitas, tidak mengindahkan himbauan tersebut,” ucapnya.
Selain itu Pak Long Yahya juga meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten ( Pemkab) Ketapang melalui media ini, agar kiranya dapat menerbitkan Izin Pertambangan Rakyat ( IPR ) , ” Pinta Pak Long Yahya, pada Senin ( 4/10/2021 ).
Ketika dikomfirmasi media Suara Mabes, IPTU Irwan selaku Kapolsek MHS, membenarkan atas pemasangan Papan Plang Himbauan Larangan Aktivitas PETI dilokasi indotani Kecamatan MHS, dan jika masih tetap beroperasi tentunya pelaku PETI sudah tau konsekuensi secara hukum , ” terangnya Kapolsek.
Sumber : mediasuaramabes Ketapang

Redaksi Media Suara Mabes (MSM) sebagai editor Publisher Website
Comment