
MediaSuaraMabes, Jakarta– Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Priboemi (Sekjen DPP Partai Priboemi), Heikal Safar SH memberikan dukungan dan apresiasi acungan jempol atas prestasi kinerja kelima Pimpinan KPK, lantaran terpilihnya Komjen Pol Drs.Firli Bahuri,M.Si beserta ke empat orang lainnya menjadi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023 yang saat itu dilantik Presiden Joko Widodo.
Dan juga tak luput dari peran dan andil politikus senior Partai Golkar, Muhammad Azis Syamsuddin, yang saat itu menjabat Ketua Komisi III DPR RI, Namun beberapa waktu telah berlalu, lembaga KPK yang dikomandoi jenderal polisi bintang tiga, Komjen Pol Drs.Firli Bahuri,M.Si, tersebut,
“Justru kini malah sebaliknya tanpa tebang pilih membidik dan menjerat Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsuddin jadi pesakitan dalam dugaan Korupsi pemberian hadiah atau janji terkait penanganan perkara yang ditangani oleh KPK di Kabupaten Lampung.”ujar Sekjen DPP Partai Priboemi Heikal Safar SH sambil mengacungi Jempol buat Lembaga KPK, ketika ditemui sejumlah awak media massa termasuk MEDIASUARAMABES.COM, dikediamannya sekitar Kebayoran baru Jakarta Selatan, Sabtu (25/9/2021),
Selanjutnya Sekjen DPP Partai Priboemi Heikal Safar SH mengungkapkan bahwa pada Sabtu (25/9/2021) dini hari, Ketua Pimpinan KPK Drs.Firli Bahuri,M.Si mengumumkan Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) atas nama Azis Syamsuddin yang kini menjabat Wakil Ketua DPR RI.
“Ditangkapnya Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin oleh KPK, sepertinya senjata makan tuan, Jempol untuk Ketua KPK Firli Bahuri atas tindakan tegas, terukur dan berkeadilan tanpa pandang bulu demi tegaknya keadilan yang bermartabat,” ucap Sekjen DPP Partai Priboemi Heikal Safar SH
Lebih lanjut Sekjen DPP Partai Priboemi menegaskan bahwa pemberantasan korupsi di Indonesia masih belum membuat para koruptor jera, pasalnya hingga saat ini tidak ada satupun Ketua Umum dan Presiden Partai Politik yang konsisten mengusulkan hukuman mati untuk para koruptor.
“Sehingga disinilah yang membuat rakyat Indonesia semakin tidak percaya atas pemberantasan korupsi yang dikampanyekan oleh Partai – Partai Politik di setiap Pilkada, Pileg dan Pilpres,” pungkasnya.
Editor : (Red)
Comment