Dalam Rangka Belajar Tatap Muka SMAN 1 Karangnongko Adakan Vaksinasi Masal

MediaSuaraMabes, Klaten — Dalam rangka tahapan belajar tatap muka SMAN 1 Karangnongko adakan Vaksinasi Masal.

Saat ini Lembaga sekolah bekerja sama dengan Diknas Kesehatan dan dikawal oleh TNI dan POLRI melakukan berbagai upaya agar terpenuhi target Vaksinasi.

Dalam rangka pelaksanaan PTM/PTM terbatas, maka SMAN 1 Karangnongko menyelenggarakan vaksinasi masal di SMAN 1 Karangnongko, Klaten dilaksanakan pada hari Kamis, 16 September 2021.

“Tujuannya agar anak-anak nanti mengikuti pembelajaran tatap muka itu terhindar dari pemaparan penyakit atau Virus Corona, jadi sesama siswa. Vaksinasi diadakan sehari atau sekali.” , kata Rabino selaku humas SMAN 1 Karangnongko.

Demi keamanan dan harus sesuai dengan prokes maka harus memenuhi standar covid-19.

“Disini sudah memenuhi standar sehingga tidak diragukan lagi. Kalau anak sebelum masuk sekolah itu sudah ada cek suhu, kemudian harus cuci tangan memenuhi prokes 5 M. Jadi kalau tidak lolos itu tidak diperbolehkan.” sambung Rabino.

Untuk menstabilkan suhu dan yang berkaitan dengan setelah divaksinasi maka harus istirahat terlebih dahulu, Imbuh Rabino,

“Dipersilahkan istirahat 15 menit untuk menunggu kalau ada dampak atau gejala-gejala yang lain, sehingga bisa berhubungan dengan medis yang sudah di siapkan. Apabila tidak ada masalah dipersilahkan boleh pulang istirahat dirumah.”

Meskipun vaksinasi ini diadakan secara masal, prokes pun tetap harus dilakukan dan untuk menghindari kerumunan terdapat banyak cara salah satunya, “Kita menggunakan kloter per kelas dikasih jeda waktu sekitar 30 menit antar kelas. Sehingga untuk menghindari kerumunan tadi tiga kelas dulu dipersilahkan vaksin baru nanti kloter berikutnya menunggu. Kalau sudah selesai dan itu selalu dikawal oleh para bapak/ibu guru wali kelas sehingga prokes tetap terjaga.” tambahnya.

Dengan penuh harap setelah dilaksanakan vaksinasi di sekolah ini, Rabino selaku Humas SMAN 1 Karangnongko mengatakan, “Agar semua siswa -siswi mempunyai kekebalan tubuh untuk melawan penyebaran virus corona setelah mengikuti pembelajaran tatap muka dan mempunyai kartu vaksin agar bisa melaksanakan aktifitas untuk membangun dirinya menjadi insan yang lebih baik.” tutupnya.

Baca Juga :  PAC PemudaPancasila Punduh Pedada Peduli Bencana Banjir

Vaksinasi pun harus ada dosis yang sudah d
Joko Santoso selaku perawat puskesmas Jogonalan 1 Klaten mengatakan bahwa, “Hari ini dosis pertama kemudian dosis kedua 8 hari setelah dosis pertama. Vaksin kita hari ini memakai vaksin Biofarma Sinovac.”

Dengan adanya vaksinasi juga belum tentu terhindari dari penyakit tetapi selagi bisa dicegah alangkah baiknya vaksin, ungkap Joko Santoso.

“Vaksinasi itu sebagian dari ikhtiar kita. Orang divaksin belum tentu bebas dari penyakit apalagi yang tidak divaksin jadi kalau divaksin sebagai ikhtiar kita minimal kita membentengi. Nah, jadi kalau divaksin itu nanti terkena penyakit atau covid-19 itu minimal risikonya lebih tinggi dari pada yang tidak divaksin.” , kata Joko Santoso.

Setelah divaksinasi itu pun tidak langsung bereaksi dan dibutuhkan beberapa hari.
“Vaksin itu sendiri akan bekerja selama 14 hari ke depan vaksin itu baru setelah 14 hari dia lagi bisa membentengi diri kita. Jadi, kalau orang habis vaksin sakit berarti itu kita tidak bisa menyalahkan vaksinnya. Jadi, vaksin bekerja selama 14 – 28 hari dan jadi sampai vaksin kedua ya.” , kata Joko Santoso.

Demi keberlangsungan dan keamanan bersama maka dilakukan beberapa tahap untuk melaksanakan vaksinasi. Dan dengan adanya keamanan TNI dan POLRI menjadikan kegiatan vaksinasi lancar sehingga tidak menimbulkan suatu ketimpangan.

“Seluruh masyarakat yang sehat yang tidak punya gejala covid-19 atau penyakit termasuk darah tinggi yang saat dilakukan vaksinasi tensinya tidak lebih dari 120/100 itu boleh divaksin kalau lebih dari itu tidak boleh divaksin.”

“Tentunya sebelum divaksin kan akan melewati beberapa fase. Di depan itu ada meja 1, ada skrining nanti disana akan dilakukan skrining terlebih dahulu kira-kira beberapa hari mengalami sakit panas, demam atau bagaimana. Kalau dirasa itu sehat dan dia dalam 3 bulan kemarin tidak sakit, tidak mengalami gejala covid-19, saya rasa itu dia aman untuk divaksinasi.” , imbuhnya.

Baca Juga :  Pembukaan Pesona Festival Malabot Tumbe 2021

Tim para medis dan jajarannya pasti sebelum melakukan uji coba vaksin pasti pertama kali dilakukan penelitian.
Joko Santoso mengatakan bahwa, “Sejauh ini efek samping dari vaksinasi itu wajar. Dampak dari pada vaksin mungkin agak lengannya kemeng, ada yang panas. Karena reaksi kecil saja ya tidak ada yang sampai demam, reaksi berlebihan. Ya seperti itu yang saya rasa sebelum divaksin sudah kita edukasi bila ada gejala demam dan sebagiannya itu nanti untuk mengatasi gejala itu.”

“Insyaallah… vaksin sinovac ini 65% sudah membentengi diri kita. Namanya ikhtiar kita percaya sama Yang Maha Kuasa, kita ya yakin vaksin ini akan membentengi minimal diri kita.”

“Setelah dilakukan vaksin gejala yang dialami… gejala setelah dilakukan vaksin untuk segera menemui petugas kesehatan setempat, langsung ke puskesmas setempat, bisa juga ke rumah sakit dan untuk berkoordinasi langsung periksa disana tim medis kita yang ada diwilayah masing-masing.

Harapan setelah diselenggarakannya kegiatan vaksinasi ini agar kegiatan pembelajaran tatap muka sekolah di Klaten khususnya SMAN 1 Karangnongko dapat segera terlaksana. Dan pandemi ini segera selesai sehingga dapat beraktivitas normal seperti sediakala. (Naurah & Tim) 

Comment