SELAMATKAN “TANGKELEK” RANG PARIK PUTUIH YANG TERANCAM TENGGELAM

SuaraMabes, Agam, Parik Putuih, Nagari Ampang Gadang, Kab.Agam Sumbar, sejak dulunya dikenal sebagai Kampung Sentral Produksi Tangkelek (Bakiak). Keberadaan Produk alas kaki di zaman modern saat ini (Produk Dalam dan Luar Negeri), kian menggerus keberadaan tangkelek dipasaran, yang otomatis berpengaruh terhadap nilai jual dan Produksi alas kaki yang terbuat dari kayu tersebut.

Keadaan pasar memaksa puluhan para pengrajin Tangkelek (Produksi Rumahan), beralih profesi menjadi petani dan bidang pekerjaan lainnya. Dengan pepinya permintaan Pasar saat ini, Jorong Parik Putuih hanya tinggal memiliki 1 (Satu) orang pengrajin yang masih memilih bertahan untuk memproduksi tangkelek ditengah ketatnya persaingan pasar melawan produk alas kaki buatan dalam dan luar Negeri. Satu-satunya pengrajin yang menjadi asset termahal dan ter-langka yang dimiliki parik putuih itu adalah, Da Jang (46th).

Walaupun peminat tangkelek saat ini jauh merosot tajam di pasaran, Dajang memilih untuk tetap bertahan. Saat Wali Nagari bertanya alasannya apa, Ayah 3 anak ini menjawab “kalau tidak kita (yang punya keahlian membuat tangkelek), lalu siapa lagi yang akan mempertahankan? Dan jangan sampai Ikon Parik Putuih ini benar-benar hilang karena takut kalah saing dengan sendal/sepatu yang banyak dijual orang dipasaran”.

Jawaban Da Jang itu lantas membuat Pemerintah Nagari tersentak dan tergugah. Kami tertantang untuk memikirkan bagaimana cara agar “Tangkelek Rang Parik Putuih” ini tetap terus bertahan dalam menghadapi gelombang persaingan pasar.

Mungkin dengan mempromosikan “Tangkelek” melalui Media Sosial adalah salah satu cara yang cepat dan tepat. Dan saya bersama Walijorong Parik Putuih Nanda Satria, langsung merangkul para Mahasiswa KKN dari UNRI dan UIN Pekanbaru Riau, Untuk Turun Langsung Ke Rumah Produksi Tangkelek milik Da Jang di ranah, Parik Putuih. Untuk membuat video promosi Tangkelek buatan Da Jang.

Baca Juga :  Lantik 77 Pejabat Eselon III dan IV di Lingkungan Pemko Medan, Ini Pesan Bobby Nasution

Semoga dengan cara ini, kita bisa kembali mengangkat Eksistensi Produksi Rumahan “Tangkelek Rang Parik Putuih”, untuk kembali diminati oleh Masyarakat di Kampuang dan Perantauan. Dengan tingginya peminat dan daya jual Tangkelek di pasaran, diharapkan akan kembali membangkitkan semangat para pengrajin untuk kembali Memproduksi Tangkelek dan berpacu dalam memenuhi permintaan Pasar.

Sehingga target lapangan kerja “Produksi Tangkelek” di Parik Putuih dapat kembali bergairah, dan Tangkelek sebagai Ikon kebanggan Rang Parik Putuih Nagari Ampang Gadang dapat terus di pertahankan.

Harga sepasang Tangkelek buatan Da Jang ini sangat murah meriah, hanya dibandrol Rp 8.000,- (Delapan Ribu Rupiah). Dapat digunakan untuk Keluarga di rumah, Masjid/Mushalla, Perkantoran, Cendramata dan lain sebagainya.

Bagi anda yang berminat dan memiliki niat yang sama untuk membangkitkan kecintaan Kita terhadap Produk Lokal “Tangkelek Rang Parik Putuih”, yang akan berimbas dengan gairah Pasar terhadap Produk Tangkelek, Silahkan Hubungi Da Jang (Hp 0823 – 9258 – 3727).(red.)

Comment