Aksi Pria Penipu Online Manfaatkan Status Single Parent

SuarMabes, Banyuasin – Awas wajib berhati-hati bagi kaum hawa khususnya yang berstatus single parent, akhir-akhir ini banyak terjadi aksi tindak penipuan melalui media sosial seperti yang dialami Y dan S keduanya warga asal Sumatera Barat yang berdumisili di wilayah Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.

Kepada wartawan media ini Y (45) status single parent sejak 13 tahun mantan suami meninggal dunia bermula berkawan via Facebook dan berlanjut akraf melalui via WhatsApp.

Y mengaku komunikasi bersama pelaku dalam medsos awalnya dirasakan terasa nyaman pelaku ngaku bernama Ridho sebagai anggota Polisi berpangkat Briptu dan bertugas di Polsek Sungsang.

Diakui, setiap chetingan saling sebut papa sebutan untuk Briptu Ridho dan Bunda sebutan Y, tetapi belum pernah jumpa muka.

Lanjut Y, tanpa curiga bahkan seolah sudah terbipnotis, pelaku sampai minta kirim KTP biar alamatnya bunda tidak salah termasuk minta nomor rekening miliknya pun diturutinya.

Terakhir mulai ada kecurigaan lagi saat minta kirimi KK dan uang tunai Rp 5 juta itu bunda Y baru sadar bahwa sahabat medsos yang selama berkomunikasi baik baik itu ternyata hanya mau menipunya.

“Alasan mulai curiga dan sadar ketika Briptu Ridho minta ditransfer uang tunai Rp 5 juta dengan alasan istrinya sedang sakit yang dirawat sebuat rumah sakit di Palembang dan mengajak pertemuan di Km 12 Palembang, karena tak ada uang ditambah diajak ketemuan saya takut”, ungkap Y kepada wartawan media ini usai Sholat Dzuhur di Masjid Agung Desa Sembawa, Rabu (28/7/2021).

Kapolsek Sungsang AKP Bambang yang berhasil diminta konfirmasinya dengan tegas dijelaskan bahwa sampai detik ini tidak ada anggotanya bernama Ridho dan berpangkat Briptu.

“Itu jelas modus penipuan untuk meyakinkan sasaran, maka mengaku sebagai anggota Polisi”, jawaban Kapolsek ketika diminta konfirmasinya via WhatsApp beberapa saat yang lalu.

Baca Juga :  Agar Selamat Dunia Akhirat, Ini 4 Nasihat Rasulullah yang Menenangkan Hati dan Jiwa

Ditempat berbeda tetapi yang modusnya hampir sama dialami S juga warga asal Sumbar uang tinggal diwilayah Betung. S juga berstatus single parent itu bermula berkawan via Facebook dan dilanjut via WhatsApp dan mereka berdua ketika berdealeg saling sebut Ayah dan Bunda.

S mengaku ketakutan setelah sadar salah setelah kirim KTP dan nomor rekening bank kepada pelaku serta pelaku minta ditranfer uang tunai Rp 7,5 juta kerening pelaku atas nama Reza Saputra sebagai warga sesuai alamat di KTPnya sebagai warga Sukabumi Jabar.

Dalam penjelasan S bahwa ayah Reza itu bekerja di perusahaan pertambangan minyak di laut diwilayah Provinsi Kalimantan Timur, karena diminta tranfer uang senilai itu tidak punya, lalu pelaku mengancam dari data KTPnya akan dijadikan alat meminjam uang renten via online dan jika sudah terealisasi nanti penagih akan datang kerumahnya.

Setelah itu kata S nomor kontaknya tak bisa dihubungi, ketika saya sadar ditipu dan saya terus marah-marah dengan dijawab pelaku (Reza Saputra, red) bilang “masa bodo”, itu saya minta solusi kepada wartawan media ini, beberapa saat yang lalu.

Kejadian yang menimpa S langsung di kordinasikan kepihak kepolisian sektor Betung langsung dengan Kanitres Iptu Jasma dan olehnya tak usah buat laporan karena belum ada kerugian, cukup memberitau terlebih dahulu.

“Jika ada petugas penagih mendatangi kerumah S, supaya bisa dilaporkan ke polisi atau langsung ke Mapolsek Betung sini”, harap Kanitres sembari dijelaskan supaya masyarakat yang punya handphone Android lebih berwasda, bab sekarang banyak pelaku penipuan yang memanfaatkan alat komunikasi untuk melakukan penipuan dan sudah dapat kabar modus itu memang sudah sering terjadi,” tutupnya. (waluyo)

Comment