Perusahaan Perkebunan Kelapa di Toyolawa di Nias Utara Menuai Kontroversi.

Suaramabes, Nias utara – Satu-satunya Perkebunan kelapa yang berlokasi di toyolawa yang di kelola oleh PT. Sedar abadi jaya menuai kontroversi berbagai elemen masyarakat Nias utara.

Selain tidak membayar pajak dan retribusi sebagai sumber pendapatan asli daerah, sistim yang di berlakukan kepada pihak karyawan terkesan tidak mempedomani undang-undang tentang ketenagakerjaan.

Hal ini di buktikan dengan adanya laporan pengaduan  salah seorang karyawan atas nama Magdalena tetiberliana zalukhu pada Disnakerkop kabupaten Nias utara pada tanggal 09 juli 2021, dianya adalah salah satu korban PHK. Ianya menuturkan tidak pernah ada sistim perjanjian kontrak antara perusahaan dengan karyawan, akibatnya  pihak perusahaan bisa memberhentikan karyawan kapan saja yang tidak patuh pada kemauan Menager perusahaan, pungkasnya.

Menanggapi hal itu, tokoh pemuda Nias utara Ataeli harefa SE, menyayangkan atas tindakan perusahaan pada karyawannya, yang namanya PT. harus taat hukum jangan susuka hatilah, masa sih, tidak ada perjanjian kontrak dan Jamasostek dan Bpjs karyawan. Bagaiman kalau ada sesuatu yg terjadi dengan pekerja disana saat bekerja, siapa yang bertanggungjawab,  semestinya jangan di kotomilah hak-hak yang menjadi bagian mereka,  perusahaan harus bertindak bijak, apalagi  PT.sedar abadi jaya ini buka usaha di kabupaten Nias utara. Kalau memang tidak ada kontrak kerja, lantas dasar apa  perusahaan mempekerjakan karyawannya, ujarnya.

di kutip dari berbagai narasumber, perkebunan kelapa ini di di kelolah oleh PT.Sedar abadi jaya,  pengusaha Asal medan,  dan Rasali Zalukhu sebagai Manager sekaligus penanggungjawab di lapangan. perkebunan kelapa ini memiliki luas 1600 hektar dan mendapatkan hasil kurang lebih 30 ton perbulan, tapi sangat disayangkan pajak dan retribusi untuk nias utara yang seharusnya menjadi income atau Pendapatan asli daerah tidak pernah di bayarkan setelah pergantian Manager.

Baca Juga :  Putra Desa Watutulis Meraih Juara Olimpiade Matematika dan Alquran

Menurut penuturan manager sebelumnya berinisial AJ, sebelum Resign dari perusahaan tersebut, ianya mengakui pernah bayar pajak untuk daerah sebesar Rp.15 juta pertahun. ya pak, waktu saya manager di perkebunan kelapa itu saya pernah setor di daerah dua kali, total seluruhnya 30 juta Rupiah, namun saya kurang tau seperti apa kondisinya saat ini. Ungkapnya dengan singkat. ( Agus Hulu).

Comment