Sari Asih Nusantara (SAN) Kolaps, Ratusan Juta Simpanan Nasabah Terancam

MediaSuaraMabes, Pematang Siantar
Puluhan warga Kota Siantar dan Kabupaten Simalungun berkumpul di Polres Siantar, Selasa (29/06/2021). Mereka menangis, mereka juga marah, mereka menuntut managemen Sari Asih Nusantara (SAN), segera mengembalikan dana simpanan mereka.

Mereka marah dan juga menangis, karena dana yang mereka simpan di SAN terancam tidak dapat dikembalikan. Dari puluhan nasabah itu, diperkirakan ada ratusan juta rupiah yang tersimpan di Sari Asih Nusantara.

Salah satu nasabah SAN yang mendatangi Markas Polres Siantar di Jalan Sudirman. Sambil menangis, Elisbet bercerita tentang hal yang menimpa dirinya.

Katanya, ia menyimpan dana simpanan pendidikan untuk dua anaknya. Dengan harapan, simpanan itu dapat menanggung beban dari sebagian biaya pendidikan anaknya.

Hanya saja, hingga saat ini menjelang memasuki tahun ajaran baru 2021 – 2022, dana tanggungan dari simpanan pendidikan anaknya tak kunjung dicairkan.

Malah Elisbet semakin kesal Pasalnya, jangankan dana tanggungan, dana simpanan pendidikan dua anaknya di perusahaan berbentuk yayasan itu pun terancam tidak dapat dikembalikan SAN.

Dijelaskannya, setiap bulan ia menyetorkan dana simpanan pendidikan untuk dua anaknya sebesar Rp 200 ribu (Masing-masing Rp 100 ribu). Ia menyimpan di SAN sejak tahun 2018 yang lalu.

“Sejak tahun 2018. Setiap bulan ditagih Rp 100 ribu lah, jadi 200 ribu lah setiap bulan,” ujar Elisbet br Panjaitan.

Katanya, dana simpanannya di SAN secara menyeluruh sejak tahun 2018 sekira enam jutaan rupiah. “Uang di dalam sekira 6 juta (rupiah),” ujarnya.

Yang membuat Elsibet bertambah kesal, penagih dari SAN tetap menagih dana simpanan meski SAN telah bangkrut, seiring dengan pengajuan penundaan kemampuan pembayaran utang (PKPU) ke Pengadilan Niaga Medan, beberapa bulan yang lalu.

Baca Juga :  Persidangan Pemantau Keuangan Negara (PKN) Melawan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, dan Pemerintah Kota TUAL.

“Kok masih ditagih orang itulah sampai bulan enam (Juni 2021) ini, padahal sudah kolaps,” sebutnya sembari menambahkan, ia terdaftar di SAN Perwakilan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun Ungkapnya. (Ap)

Comment