Miris, Pasien DBD di OKU Timur Meningkat tapi Kesulitan Mendapat Kamar Rawat Inap

MediaSuaraMabes, Martapura – Kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten OKU Timur, khususnya dalam wilayah Belitang, mengalami lonjakan.

Namun, sayangnya masyarakat mengaku kesulitan mendapatkan fasilitas kamar untuk menjalani perawatan di beberapa rumah sakit yang berada di Belitang, seperti RSUD OKU Timur dan RS Charitas Belitang.

Seperti yang dialami Parlin (58), warga Belitang III, Kabupaten OKU Timur. Dia mengaku, sudah empat hari ini dirinya terpaksa merawat anaknya yang menderita DBD di klinik, lantaran tidak mendapatkan kamar di beberapa RS yang ada di Belitang.

“Saya mau merawat anak saya yang terkena DBD, jadi saya ke RS Charitas tapi katanya tidak ada kamar. Terpaksa saya cari klinik saja. Sudah empat hari ini anak saya dirawat di klinik,” ungkapnya dihubungi via sambungan WhatsApp, Senin (16/12).

Saat ini, kata Parlin, kondisi anaknya masih demam tinggi dan lemah. Pihak klinik menyarankan agar dirawat di rumah sakit, namun hingga saat ini ia masih kesulitan mendapatkan kamar untuk rawat inap putranya.

“Saya sudah cari ke RSUD OKU Timur, RS Charitas Belitang, hingga RSU Hermina Martapura semuanya penuh. Kami bingung harus bagaimana, padahal anak saya butuh perawatan serius,” ujarnya.

Menurut Parlin, bukan hanya dirinya yang kesulitan mendapatkan fasilitas kamar untuk merawat anaknya yang terkena DBD. Namun, salah satu Kades di Belitang II juga mengalami hal yang sama.

“Kades Tegal Besar di Kecamatan Belitang 2, Putu, nelpon saya. Katanya dia juga mengantar tiga warganya berobat karena terkena DBD, tapi tidak dapat kamar. Jadi sudah banyak warga di Belitang ini yang terkena DBD,” terangnya.

Dia menyayangkan, kurangnya persiapan pemerintah terhadap fasilitas kesehatan di rumah sakit, sehingga warga kesulitan mendapatkan pelayanan yang maksimal.

Baca Juga :  Walikota Bitung Ir Maurits Mantiri M.M Sambut Kedatangan Anggota DPR RI Komisi VI

“Jujur saya sebagai warga menjadi resah. Bagaimana bisa rumah sakit banyak tapi fasilitasnya minim. Ini harus jadi perhatian pemerintah,” tegasnya.

Terpisah, Direktur RSUD OKU Timur, dr Sugihartono MSc ketika dikonfirmasi, membenarkan adanya peningkatan jumlah pasien DBD yang dirawat di RSUD OKU Timur.

“Kalau jumlah pasien DBD melonjak itu benar. Tapi kalau untuk kamar rawat inap di tempat kita masih ada dan masih bisa,” ungkapnya.

Menurutnya, memang jumlah pasien rawat inap dengan berbagai penyakit saat ini sedang mengalami peningkatan di RSUD OKU Timur.

“kalau pasien rawat inap sekarang sedang banyak-banyaknya. Kalau pasien DBD memang meningkat tapi masih dalam batas wajar. Di kelas 3 ada satu orang, kelas 1 dan 2 ada 2 orang. Jadi saat ini jumlah pasien DBD 3 orang,” jelasnya dengan rinci.

Menurutnya, memang hampir setiap tahun saat memasuki musim pancaroba, jumlah penderita DBD mengalami peningkatan.

“Bulan-bulan begini, saat pencaroba, pasien DBD bisa dipastikan mengalami peningkatan. Jadi kita imbau masyarakat untuk menjaga pola kesehatan,” pungkasnya.(erham)

Comment