Kunjungan WHO bersama Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu dan UPT Puskesmas Pagelaran ke Pekon Pujiharjo

MediaSuaraMabes, Pringsewu – Suatu kehormatan bagi Pekon Pujiharjo, 15 Oktober 2024 mendapatkan kunjungan langsung dari salah satu Konsultan Internasional asal India, dr. Javvad Suri yang merupakan perwakilan World Health Organization (WHO).

Kunjungan ini dilakukan bersama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung yang diwakili oleh Susilawati, Novi Nur Utami, Tigoh Sanjaya dan Juan Pranata Jumli, Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu yang diwakili oleh Yudistira, Meristika, Riki Yusda dan Bambang serta perwakilan UPT Puskesmas Pagelaran yaitu M. Subagja, Sulastri, Nilawati, Darnelawati, Erma Nitasari dan Suharto dengan tujuan untuk mengevaluasi kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang telah dilaksanakan pada Agustus 2024 dan Pemantauan Jentik Nyamuk di rumah warga RT 003/RW 001 Pekon Pujiharjo.

Pekon Pujiharjo menjadi salah satu Pekon dengan jumlah peserta PIN Polio tertinggi di Kecamatan Pagelaran. Imunisasi Polio merupakan upaya untuk melindungi anak dari penyakit polio. Penyakit Polio adalah penyakit saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan, penyakit ini disebabkan oleh virus dan sangat menular terutama pada anak-anak dibawah usia 15 tahun.

Ancaman polio menjadi besar bila cakupan vaksinasi polio rendah. WHO menyatakan status polio saat ini sebagai Public Health Of International Concern (PHEIC) sama dengan status cacar monyet (monkeyfox). Pekan Imunisasi Nasional (PIN) POLIO adalah kegiatan pemberian Vaksin Polio kepada anak usia 0- 59 bulan. Tujuan dari PIN Polio ini yaitu, sebagai tindak penanggulangan kasus KLB Polio di wilayah yang ditemukan kasus Polio dan sebagai pencegahan terjadinya kasus polio di wilayah lainnya.

Kunjungan juga dilakukan di rumah-rumah warga untuk pemantauan jentik nyamuk pada penampungan air yang digunakan sehari-hari. Hal ini merupakan salah satu langkah pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyakit DBD sendiri adalah penyakit yang diakibatkan oleh adanya gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang sangat identik dengan musim hujan di daerah tropis atau subtropis.

Baca Juga :  Polri Bersinergi dengan BEM dan OKP Gelar Vaksinasi Merdeka se-Indonesia

Hal ini dikarenakan genangan air yang ada pada lubang atau barang-barang bekas akibat hujan menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melakukan berbagai pencegahan yang dapat menghambat atau menghentikan perkembang biakan nyamuk di sekitar lingkungan kita.

Gerakan Pemantauan Jentik Nyamuk ini perlu ditingkatkan dengan gerakan 3M Plus, yaitu menguras penampungan air/bak mandi, memantau semua wadah air yang dapat menjadi tempat jentik nyamuk berkembang biak, menutup penampungan air, mendaur ulang sampah, dan ditambah dengan menghindari gigitan nyamuk.

Dengan adanya kunjungan ini diharapkan warga Pekon Pujiharjo lebih sadar akan kebersihan lingkungan dan kesehatan diri sendiri serta orang-orang terdekatnya. MH Indardewa & Tim.

Comment