MediaSuaraMabes, Nunukan — Sebanyak 148 Siswa anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Wilayah Sabah Malaysia tiba Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Rabu (09/02) sekitar pukul 16.30 Wita dengan menumpang KM.Purnama Expres dan KM.Francis setelah berangkat dari Pelabuhan Tawau yang menempuh perjalanan sekitar 1 jam lebih.
Alumni pelajar Community Learning Centre (CLC) dan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) akan mengikuti pendidikan lanjutan Sekolah Menengah Atas /Kejuruan (SMA-SMK) di tiga Propinsi di Indonesia, yakni di Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.
Program repatriasi merupakan kegiatan tahunan hasil kerjasama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI bersama KJRI Kota Kinabalu dan KRI Tawau Sabah Malaysia, serta Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) dan Yayasan Sabah Bridge (SB) sebagai inisiator.
Tampak dalam penjemputan 148 Siswa dan 3 Guru Pendamping, Kepala BP2MI Kombes Pol F. Jaya Ginting, AMk. SH MH, Dandim 0911/Nnk Letkol Inf Albert Frantesca Hutagalung, Kadsnakertrans Kabupaten Nunukan, Abdul Munir,ST, Kabag Ops Polres Nunukan, Kompol Andre,S.Ik, Kapolsek KSKP,AKP Alimin, Kepala KSOP Nunukan, Kepala Imigrasi Nunukan, Kepala Pelindo Nunukan dan Satgas Pamtas Yornamed 18/Komposit, UPT Diknas Prov Kaltara, BPBD Kabupaten Nunukan.
Dandim 0911/Nunukan, Letkol Inf Albert Frantesca Hutagalung saat ketibaan siswa tersebut di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan mengatakan, “Kita fasilitasi anak-anak kita yang akan melanjutkan pendidikannya di Indonesia dimana orang tuanya bekerja di Malaysia” kata Perwira dua melati dipundak yang baru beberapa minggu menjabat Komandan Kodim 0911/Nunukan.
“Kita fasilatasi mereka, berbicara negara yang fasilitasi, Inilah putra-putri terbaik yang datang, dengan program negara yang cukup baik, memajukan dan pemerataan pendidikan, tak terkecuali bagi anak-anak PMI kita”, ujar Albert.
Menurut Albert, nanti di Rusunawa tempat anak-anak kita ini di karantina selama tujuh hari, setelah itu sambil menunggu pemberangkatan ke sekolah yang dituju kita juga akan berikan pembekalan nilai-nilai Pancasila, wawasan kebangsaan kita tanamkan kembali agar kecintaan pada NKRI tetap terjaga.
Sementara Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Nunukan dr.Baharullah mengatakan, untuk pelaksanaan screening kesehatan dan juga pemeriksaan dan pengambilan sample PCR, tim kesehatan kita dipelabuhan Tunon Taka ini terdiri dari Kantor Kesehatan Pelabuhan, PMI Nunukan, Puskesmas Nunukan Timur. Selanjunya sample PCR ini kita akan diperiksakan di RSUD Nunukan.
“Saat ini kita melakukan rafid test antigen dan pengambilan sample untuk pemeriksaan PCR dan pemeriksaaan dokumen kesehatan dari Malaysia, status vaksinasinya dan juga hasil pemeriksaaan PCR dari Malaysia”, ujar Baharullah.
Pemeriksaan PCR kita lakukan dua kali , yakni dilakukan saat ketibaan dan dihari keenam karantina.
“Setelah karantina kita lakukan pemeriksaan lagi, pemeriksaan untuk Covidnya , ketika semua negatif dan tidak ada geljala, baru kita mengeluarkan dokumen perjalanan,” ungkapnya.
Sementara salah satu Guru Pendamping, Syamsul Adil menyampaikan, yang berangkat pada hari ini ada 148 Siswa, terdiri dari 60 Siswa laki-laki dan 88 Siswa perempuan dan 3 Guru Pendamping laki-laki.
“Awalnya ada 161 Siswa, namun dokumennya masih ada yang belum lengkap, makanya sementara beberapa siswa masih tertahan di Kota Kinabalu dan ada beberapa orang di Tawau, dan Insya Allah dalam waktu dekat juga akan diberangkatkan melalui Nunukan,” jelas Syamsul.
Lanjut Syamsul, setiap pendamping akan mengawal siswa ke sekolah tujuan di masing-masing Propinsi, yakni di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan dan Provinsi Kalimantan Selatan.
Siswa yang melanjutkan pendidikan di tingkat menengah atas ini telah mengikuti seleksi, pertama kita melakukan kerjasama dengan sekolah mitra, ini khusus yang penerima beasiswa yayasan, ada juga yang telah ditentukan oleh Kementerian Pendidikan dan beasiswa dari dinas pendidikan di tiga propinsi yang dituju tahun ini.
Menurut Syamsul yang mengajar di CLC Ladang Tamako daerah Lahadato. CLC yang ada di wilayah Sabah dibawah koordinasi Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK), setiap pelaporan kita sampaikan ke SIKK.
Lebih lanjut dikatakan Syamsul, tugas kami (pendamping) itu sampai serah terima di sekolah yang dituju, nanti setelah selesai dokumen serah terima siswa, beberapa hari kemudian kami kembali ke Nunukan selanjutnya menuju Sabah Malaysia dan melaporkan ke SIKK atas tugas yang diberikan kepada kami, setelah itu kami kembali mengajar di CLC masing-masing.
Terkait masalah perkembangan siswa, dari CLC dan SIKK di Sabah akan memonitor perkembangan pendidikan siswa, kita akan melakukan koordinasi dengan sekolah masing-masing.
“Program ini akan membuka jalan bagi anak-anak PMI untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi agar kelak mereka bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik,” ujar Syamsul.
Setelah dilakukan screening dan pengambilan sample PCR, seluruh siswa di beri makan sebelum di bawa ke Rusunawa menggunaka transfortasi milik Satgas Pamtas Yornamed 18/Komposit dan Kodim 0911/Nunukan untuk melakukan karantina selama tujuh hari, dan jika dinyatakan negatif, maka akan diberangkatkan ke sekolah yang dituju dengan didampingi masing-masing guru pendamping dari Sabah Malaysia.
Syafaruddin.

Redaksi Media Suara Mabes (MSM) sebagai editor Publisher Website
Comment